PERTUMBUHAN
FISIK
REMAJA
Remaja
dalam bahasa Latin adalah adolescence,
yang
artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Istilah
adolescence
sesungguhnya mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan
mental,emosional, social, dan fisik (Hurlock, 1991).
Remaja
didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Batasan usia Remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya
setempat. Remaja menurut BKKBN adalah penduduk laki-laki atau
perempuan yang berusia 10-19 tahun dan belum menikah. Sedangkan
menurut WHO adalah penduduk laki-laki atau perempuan yang berusia 15-
24 tahun ( BKKBN, 2003).
Remaja
adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi pacu
tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya fertilitas dan
terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif (Soetjiningsih,
2004).
Batasan
remaja menurut WHO:
Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual, semua remaja akan melewati sebagai berikut:
a. Masa remaja awal /dini (Early adolescence) umur 11 – 13 tahun.
b. Masa remaja pertengahan (Middle adolescence) umur 14 -16 tahun.
c. Masa remaja lanjut (Late adolescence) umur 17 – 20 tahun.
(Soetjiningsih, 2004).
Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual, semua remaja akan melewati sebagai berikut:
a. Masa remaja awal /dini (Early adolescence) umur 11 – 13 tahun.
b. Masa remaja pertengahan (Middle adolescence) umur 14 -16 tahun.
c. Masa remaja lanjut (Late adolescence) umur 17 – 20 tahun.
(Soetjiningsih, 2004).
Perubahan
yang paling dirasakan oleh remaja
pertama kali adalah perubahan fisik. Terjadi pubertas yaitu proses
perubahan yang bertahap dalam internal dan eksternal tubuh anak-anak
menjadi dewasa.
Perubahan
hormon termasuk hormone seksual membuat remaja menjadi tidak nyaman
dengan dirinya dan juga sekaligus jadi sering terlalu fokus pada
kondisi fisiknya. Misalnya : remaja jadi sering berkaca hanya untuk
melihat jerawat atau poninya, jadi terlalu resah dengan bentuk
tubuhnya, dan sebagainya.
Pada
masa remaja
ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik
pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun
ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian
antara body image dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak
puas dan kurang percaya diri. Begitu juga, perkembangan fisik yang
tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi pada masa remaja
membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma-norma
dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.
Perkembangan
atau pertumbuhan anggota-anggota badan remaja, sebagaimana
dikemukakan oleh Monks dkk. (1994), kadang-kadang lebih cepat
daripada perkembangan badan. Oleh karena itu, untuk sementara waktu,
seorang remaja mempunyai proporsi tubuh yang tidak seimbang. Hal ini
akan menimbulkan kegusaran batin yang mendalam karena pada masa
remaja ini, perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan
dirinya. Jadi remaja sendiri merupakan salah satu penilai yang
penting terhadap badannya sendiri sebagai stimulus sosial.
Perubahan
fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap :
1.
Perubahan Eksternal
Perubahan
yang terja
di dan dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah :
di dan dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah :
a.
Tinggi Badan
Rata-rata
anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara 17 dan 18
tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya.
Perubahan
tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada
anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi
dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi.
b.
Berat Badan
Perubahan
berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan,
perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada
bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan
tidak mengandung lemak.
c.
Proporsi Tubuh
Berbagai
anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan yang tubuh yang
baik. Misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan
tidak lagi kelihatan terlalu pandang.
d. Organ Seks
Baik
laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada
akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa
tahun kemudian.
e. Ciri – ciri Seks Sekunder
Ciri
– ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa
akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan
tumbunya kumis dan jakun pada laki-laki sedangkan pada wanita ditanda
dengan membesarnya payudara.
2.
Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja.
Perubahan
tersebut adalah :
a.
Sistem Pencernaan
Perut
menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus
bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan
dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah
berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b. Sistem Peredaran Darah
Jantung
tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan
belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan
tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat
kematangan bilamana jantung sudah matang.
c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun ; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
d. Sistem Endokrin
Kegiatan
gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan
sementara dari seluruh system endokrin pada masa awal puber.
Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum
mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa
dewasa.
e. Jaringan Tubuh
Perkembangan
kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan
selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang
sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
Perubahan
fisik remaja putri
:
1.
Pertumbuhan yang cepat ( 10 -11 tahun)
Remaja
putri mulai tumbuh menjadi tinggi dan berar badan bertambah. pada
usia 17 tahun lemak tubuh remaja putri bertambah disekitar pinggul
dan di bagian atas paha, membuat paha lebih lebar.
2.
Perkembangan Payudara (10-11 tahun)
Putting
susu membesar sesuai dengan membesarnya payudara. hal ini merupakan
tanda-tanda dini dari pubertas atau akil baliqh.
3.
Munculnya rambut didaerah pubis (10-11 tahun) dan rambut dibawah
ketiak serta bagian tubuh yang lain (12 – 13 tahun)
Pada
waktu rambut dibawah ketiak dan didaerah pubis tumbuh , maka kelenjar
keringat dibawah ketiak dan di lipatan paha menjadi aktif.
4.
Cairan vagina (10-13 tahun) dan Menstruasi (11-14 tahun)
Cairan
yang keluar dari vagina berkuarang seiring dengan mulainya
menstruasi. pada permulaan, biasanya menstruasi tidak teratur.
kehamilan dapat terjadi setiap saat setelah mendapat menstruasi. pada
usia 17 tahun, menstruasi mulai teratur.
Perubahan
fisik remaja putra
1.
Pertumbuhan yang cepat (12 – 13 tahun)
Pertumbuhan
yang sangat cepat dapat terjadi setiap saat mulai dari umur 13 – 15
tahun. remaja putra menjadi lebih tinggi dan berat badan bertambah,
dengan dada dan pundak melebar. tinggi badan berlanjut sampai umur 18
tahun dan tulang-tulang melebar sampai umur 20 tahun.
2.
Perkembangan alat genitalia (11-14 tahun)
Sekitar
umut 11-12 tahun, testis tumbuh lebih besar dan kulit disekitar
skotrum menjadi lebih gelap. penis mulai bertambah panjang dan
menebal. pada usia 13 -14 tahun mulai mengalami ejakulasi.
3.
Pertumbuhan rambut dibeberapa tempat.
Rambut
tumbuh didaerah pubis (11-12 tahun), rambut dibawah ketiak dan bagian
badana yang lain (13-15 tahun), rambut disekitar wajah (13-15 tahun).
antara umur 13-15 tahun, keringat pada ketiak mulai bertambah sesuai
dengan berkembangnya kelenjar apocrine.
4.
Suara lebih dalam (14-15 tahun)
Sekitar
umur 14 tahun, gendang suara membesar dan adam apple (jakun) mulai
tumbuh. segera setelah itu suara menjadi lebih dalam dan pecah.
Kondisi
– Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh
keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena
faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari
anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya
atau kakeknya tinggi dan panjang.
Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
2. Pengaruh Gizi dan kesehatan
Anak
yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan
sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibandingkan dengan mereka
yang tidak mendapatkan gizi cukup.
Kesehatan
amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang
berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih
tinggi dan berat dibanding yang sering sakit..
4. Jenis Kelamin
Anak
laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan,
kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan
sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal
ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda
dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada
laki-laki .
5.
Status Sosial Ekonomi
Anak
yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah,
cenderung lebih kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan
tingkat ekonomi rendah.
Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap Tingkah Laku
Perubahan
fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan
sikap.Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap
orang-orang yang berbeda disekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam
menanggapi perubahan fisik itu. Konsisten dengan konsep dasar bahwa
individu merupakan satu kesatuan psikofisik yang tidak dapat
dipisah-pisahkan, maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap
tingkahlaku.
Dalam
masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas
sehingga dapat mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah
terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan
seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku.Seberapa jauh
perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi perilakusebagaian besar
tergantung pada kemampuan dan kemauan anak remaja untuk mengungkapkan
keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain sehingga
dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang lebih
baik. Dunbar dalam Hurlock (1992) menjelaskan, reaksi efektif
terhadap perubahan utama ditentukan olehkemampuan untuk
berkomunikasi. Karena berkomunikasi merupakan cara untuk mengatasi
kecemasan yang selalu disertai tekanan.
Perubahan
pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya.Hurlock
(1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu:
1.Ingin
menyendiri
2.Bosan
3.Inkoordinasi
4.Antagonis
Sosial
5.Emosi
yang meninggi
6.Hilangnya
Kepercayaan Diri
7.Terlalu
sederhana
Penyebab
perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi
aktif bekerja dalam sisitem endokrin. Pituitari yang terletak didasar
otak mengeluarkan dua macam hormon yang diduga erat ada hubungannya
dengan perubahan pada masa remaja. Kedua hormon itu adalah hormon
pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan
hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang merangsang gonad
– yaitu merangsang gonad agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa
lama sebelum saat remaja dimulai, kedua hormon ini sudah mulai
diproduksi dan pada saat remaja semakin banyak dihasilkan. Seluruh
proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam kelenjar
endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan
kelenjar hypothalamus, yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar
untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan terletak di otak.
Pertumbuhan
fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja
tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan
berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan
ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki
maupun perempuan perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu.
Kondisi
yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah ; pengaruh keluarga,
pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh
lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.
DAFTAR PUSTAKA
http://de-kill.blogspot.com/2008/03/perkembangan-fisik-pada-remaja.html
Desmita ( 2006 ) Psykologi Perkembangan. Bandung. Rosdakarya
Monks F.J, A.M.P.Knors, Siti Rahayu Haditono ( 2004 ) Psykologi Perkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta. Gajahmada University Pers
Sobur. Alex ( 2003 ) Psykologi Umum. Bandung. Pustaka Setia
Yusuf Syamsu ( 2007 ) Psykologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung. Rosdakarya
Surya Brata. Sumadi ( 2002 ). Psykologi Pendidikan. Jakarta. Rajawali Pers
Desmita ( 2006 ) Psykologi Perkembangan. Bandung. Rosdakarya
Monks F.J, A.M.P.Knors, Siti Rahayu Haditono ( 2004 ) Psykologi Perkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta. Gajahmada University Pers
Sobur. Alex ( 2003 ) Psykologi Umum. Bandung. Pustaka Setia
Yusuf Syamsu ( 2007 ) Psykologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung. Rosdakarya
Surya Brata. Sumadi ( 2002 ). Psykologi Pendidikan. Jakarta. Rajawali Pers